Puisi by Soe Hok Gie ( 1 )
Akhirnya semua akan tiba
pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
Apakah kau masih berbicara selembut dahulu?
memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
sambil membenarkan letak kemejaku
kabut tipis pun turun pelan-pelan di lambah kasih
lembah mandala wangi
kau dan aku tegak berdiri
melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin
apakah kau masih membelaiku semesra dahulu?
ketika ku dekap kau, dekaplah lebih mesra, lebih dekat
lampu-lampu berkelipan di Jakarta yang sepi
kota kita berdua
yang tua dan terlena dalam mimpinya
kau dan aku berbicara, tanpa kata
tanpa suara, ketika malam yang basah
menyelimuti Jakarta kita
Apakah kau masih akan berkata
kudengar detak jantungmu
kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta
Hari pun menjadi malam
kulihat semua menjadi muram
wajah-wajah yang tidak kita kenal
berbicara dalam bahasa yang tidak kita mengerti
seperti kabut pagi itu
manisku, aku akan jalan terus
membawa kenangan-kenangan
dan harapan-harapan
bersama hidup yang begitu biru
pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
Apakah kau masih berbicara selembut dahulu?
memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
sambil membenarkan letak kemejaku
kabut tipis pun turun pelan-pelan di lambah kasih
lembah mandala wangi
kau dan aku tegak berdiri
melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin
apakah kau masih membelaiku semesra dahulu?
ketika ku dekap kau, dekaplah lebih mesra, lebih dekat
lampu-lampu berkelipan di Jakarta yang sepi
kota kita berdua
yang tua dan terlena dalam mimpinya
kau dan aku berbicara, tanpa kata
tanpa suara, ketika malam yang basah
menyelimuti Jakarta kita
Apakah kau masih akan berkata
kudengar detak jantungmu
kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta
Hari pun menjadi malam
kulihat semua menjadi muram
wajah-wajah yang tidak kita kenal
berbicara dalam bahasa yang tidak kita mengerti
seperti kabut pagi itu
manisku, aku akan jalan terus
membawa kenangan-kenangan
dan harapan-harapan
bersama hidup yang begitu biru
Puisi ini memngingatkan saat aku jalan2 ke Tangkuban Perahu dengan dia
Hiks2x .... mengenang dia ternyata lebih dari cukup untuk mengobati rasa rindu yang mengendap ini.
Hiks2x .... mengenang dia ternyata lebih dari cukup untuk mengobati rasa rindu yang mengendap ini.