KENAPA KAMU MEMBATALKAN PERNIKAHAN KITA?????


Malam ini aa ngajakin aku candle ligh dinner di resto yang cukup mewah di daerah Dago. Aku bingung, gak seperti biasanya aa ngajakin aku makan malam ditempat semewah ini, sebenarnya aku ogah ketemu aa, karena menurut orang tua jaman dahulu hukumnya pamali (dilarang) kalo calon pasangan pengantin masih ketemuan di hari-hari menjelang pernikahan. Tapi berhubung ada sesuatu yang sangat penting yang harus aa dibicarakan sama aku, akhirnya mau tak mau aku pun gak bisa nolak.

”Be, kamu cantik banget malam ini.”
”Mulai kapan aa jadi pinter ngegombal.” aku tersenyum sumringah mendapat sanjungan itu, gak biasanya aa ngegombal seperti ini, tapi aku suka.
”Mulai sekarang ... aa harus sering-sering ngegombal sama kamu.” aa tersenyum penuh arti, tapi aku melihat kejanggalan dari senyumannya.
”A ... katanya ada hal penting. Apaan sih?” aku penasaran.
”Serius kamu pingin denger?”
”Iya serius, apaan sih?” aku semakin penasaran.
”Be ... ” aa terdiam.

masih mendiam
masih mendiam
masih mendiam

” ....” aa membisu dan tak melanjutkan kata-katanya, sepertinya ada biji kedongdong yang menghalangi krongkoran aa sehingga kata-kata yang biasanya meluncur dengan lancar dari mulut aa berubah menjadi aliran listrik yang tersendat-sendat. Aku penasaran. Sangat penasaran. Ada apa sih dengan aa, apa yang akan aa katakan.

”Jangan bikin Be penasaran dong, ayo dong a bilang aja, gak usah ragu-ragu gitu.”

” ...” masih diam dalam pandangan yang menunduk. Kali ini aa tak berani menatapku.

”A ... ada apa sih?” aku mencoba menatap dalam-dalam mata aa yang sepertinya sangat takut untuk membalas tatapanku.

”Be ... sepertinya aa gak bisa nikah sama kamu.”

Dzig!!!!!

Rasanya jantungku mau copot untuk saat itu juga.

Maksudnya apa semua ini, aku gak ngerti kenapa tiba-tiba aa mau menggagalkan pernikahan ini. Aku benar-benar tak tau harus menjawab apa, aku benar-benar bingung, ironis rasanya, kemarin-kemarin aku merasa duniaku dihiasi bunga-bunga bermekaran, langit terasa dipayungi warna-warni pelangi, dan udara pun terasa begitu sejuk menyegarkan, tapi sekarang, malam ini tepatnya jam 8 lebih 20 menit seolah dunia terasa berubah 90 derajat, dunia terasa jungkir balik, aku merasa dunia sedang mempermainkan aku. Aku tak bisa menangis, aku juga tak bisa marah, rasanya seperti terjepit dalam lubang yang sempit dan aku tak tau bagaimana cara menyelamatkan diri.

”Be ... please ... jangan diam seperti itu. Be ... please ... kamu boleh maki-maki aa, kamu boleh marah sama aa, tapi please ... jangan diam seperti itu Be.”

Apa ini laki-laki yang akan jadi suami aku? Apa ini suami yang akan jadi ayah untuk anak-anakku KELAK ? Apa ini laki-laki yang selalu aku bela mati-matian? Malam ini laki-laki yang berada didepan aku telah melancarkan jurus yang selama ini sama sekali tak pernah aku kira. JURUS MEMPERMAINKAN PERASAAN

Aa ... apakah kamu sedang kesurupan
Apakah kamu sedang kesambat setan
Apa ada yang salah dengan aku
Tolong a jawab tolong jawab
Ingin rasanya aku berteriak, memaki dia, meludahi wajhnya yang selalu terlihat menawan, mencongkel matanya yang selalu terlihat begitu teduh.
Tapi yang aku lakukan hanyalah :

MENETESKAN AIR MATA

Bego ... kenapa aku menjadi pecundang, kalah oleh keadaan, padahal aku sudah menguatkan hati untuk tidak menangis, tapi hati siapa yang tidak merana, pernikahan sudah menghitung hari, baju pernikahan sudah dijahit, undangan sudah disebar, ucapan2 selamat sudah berdatangan, acara lamaran di stadion siliwangi masih terngiang di kepala, dan aku merasa itu semua sudah begitu sempurna, tapi kenapa aa berubah dalam sekejap.

Please ... ada apa dengan mu A'??????

"Be ... tolong katakan sesuatu ma aa?" aa memberikan pertanyaan paling bodoh sedunia
"aku kehilangan kata2 a, aku bingung harus berkata apa. Aku hanya ingin tau alasan yang membuat kamu menggagalkan ini semua?????????" aku menatap wajahnya dalam-dalam.
"Aa ... tidak bs meneruskan ini Be, maafin aa."
"Maksud kamu????"
"Kita tidak bisa meneruskan hubungan kita lagi, maafin aa, aa gak mau nyakitin kamu Be, aa baru sadar kalo aa gak bisa mencintai kamu seperti dulu lagi, motivasi aa sama kamu sekarang sudah berubah, kalo dulu kamu adalah dunia aa, pusat gravitasi aa, cinta aa, pelangi aa. Tapi sekarang rasanya semua itu sudah tak ada lagi, aa gak mau menyadari ini setelah menikah, lebih baik aa mengatakan ini sekarang sebelum semuanya terlambat."

Hancur ... Lebur ... Mati ... Sakit ... Pekat ... Hitam ... Oh ... begitu hebatnya aa menjelaskan kata-kata yang sungguh diplomatis. Sungguh kata-katanya begitu runtun, tanpa ragu, tanpa merasa bersalah, tanpa kesedihan, tanpa merasa canggung, tanpa merasakan apa2, merasakan bahwa aku ini adalah wanita yang selama ini dia puja, bahwa aku ini wanita yang selama ini selalu mendampinginya, bahwa aku ini yang selalu dia bilang cinta pertama sekaligus cinta terakhirnya.

Oh ... apakah aa sedang berbohong???? apakaha aa sedang menjaili aku????

"A... kamu becanda kan???"
"Apakah aku terlihat becanda Be???"
"Ini serius a???"
"Iya Be."
"Tolong kamu pikir2 dulu a, kamu akan menyesal melakukan ini sama aku, kamu akan menyesal melepaskan aku wanita yang sangat mencintaimu, kamu akan menyesal karena tidak ada wanita yang begitu tulus seperti aku.
"Be ... maafin aa."
"Keputusan aa sudah final."
"Ini bohong a." aku mulai menangis
"Cerita kita harus berakhir Be."
"Ini gak adil a."
"Gak selamanya dunia itu adil Be. A yakin kamu kuat, kamu akan kuat menjalani ini. Kamu cantik, pintar, hebat, sholehah, baik hati, menyenangkan, bijak, penulis yang keren, punya dunia yang menyayangi kamu, punya orang2 yang begitu sayang sama kamu. yakin, ini gak akan berarti apa-apa buat kamu. Yakin itu Be, ini hanya sebuah masalah kecil. sesudah itu hidup kamu akan normal lagi." Aa menjelaskan panjang lebar.


Aku gak mengerti

INi gak masuk diakal

Aku ingin menangis

Sunggunh ingin menangis

Menjerit

Teriak

Aa jahat

AA kejam

Aa berhasil memporakporandakan hatiku

Hancur semuanya

Hancur semua harapanku

Hancur

Dunia seperti menghitam

Langit seperti hilang warna

Dan aku merasa begitu takut

Takut

Takut

Takut

Takut

Takut

Takut

Karena didalamnya aa tak ada


"Be ... aa pergi, jaga diri kamu baik-baik."

Dan dia meninggalkanku sendiri ditempat ini
Tepat disaat aku sudah merasa amat yakin kalo dia adalah bakal calon suami aku, ayah untuk anak-anak aku kelak.
Takdir ... Apa ini yang disebut dengan Takdir.







0 Responses