Hujan - Becak - Perpisahan Kita



Hujan – Becak – Perpisahan Kita



Perkenalkan namaku Artika Larasati Pratama, bekerja sebagai produser film dan pendongeng unt cerita anak2 di salah satu televisi swasta cukup terkenal di indonesia yang tayang setiap hari minggu jam 08.00 pagi teng, yang konon katanya acara ku menjadi acara terfavorit yang sangat ditunggu kehadirannya oleh sejuta puluh ribu anak2 di belahan bumi Indonesia dan menyebar sampai ke singapur dan Malaysia.


Aq mempunyai panggilan sayang dr suamiku, istri bawel, si ogo, neng'.


Aldebara Pratama, itulah nama suami ku. Aq biasa memanggilny dengan sebutan Aa', suami gila, atau bodoh (padahal aslinya dia sangat cerdas, jenius malah). Dia cukup tampan, sedikit mirip nicolas saputra dengan rambut lurus, waktu pacaran laganya cool bgt, tapi setelah menikah aa tu keluar sifat aslinya yang setengah gila dengan selera jail dan humor tingkat tinggi (dia bisa membuat aku tertawa terbahak-bahak karena humor cerdasnya). Tak bisa dipungkiri aa mempunyai tatapan mata seteduh pelangi setelah hujan, berhati sebening embun pagi, sangat menyukai hujan, ya aa sangat menyukai hujan.


Aa salah satu penggila masakan jepang dan penyuka olahraga si kulit bundar. Bola tak bisa dipisahkan dalam hidupnya, kalo ada pertandingan MU, aa akan lebih memilih nonton MU dari pada memeluk aku.


Romantis??? wah jangan tanya!!!! aa sungguh sangat tidak tidak Romantis. Bisa dihitung dari semenjak pacaran sampai menikah hampir 10 tahun, aa baru satu kali ngasih bunga, itu juga gara2 dipaksa. Aa tu orangnya cool sangat, bukan tipe perayu, tapi secara tiba2 di waktu yang tidak bisa diduga, aa bisa membuat aku klepek-klepek, bisa membuat aku melamabung tinggi ke angkasa dengan voltase tegangan tinggi, kadang bisa bikin terharu menangis dibuatnya, dan lebih parahnya lagi aku seolah luluh dan merasa menjadi wanita paling beruntung sejagad raya.


Inilah point-point penting yang sudah aa lakukan untuk aku :


  1. Aa ngelamar aku di Stadion Siliwangi saat persib vs persija dengan skor 1 - 0 ( ini seperti mimpi disiang bolong, tak menyangka, aa yang sangat tidak romantis melakukan hal segila ini)
  2. Aa nerima aku apa adanya sampai detik ini, dengan wujud kesetiaanya, walaupun aku sudah divonis tidak bisa mempunyai seorang anak karena rahimku harus diangkat, aa tetap setia, aa tetap mendampingi aku disaat hal-hal terberat dalam memhadapi kenyataan pahit itu.
  3. Aa terkadang suka pura-pura tak peduli, padahal pagi-pagi dia sudah bangun dan memberikan kejutan istimewa sarapan penuh cinta dengan menu nasi goreng spesial pake pete dan susu cokelat penuh kehangatan setiap aku ulang tahun.
  4. Aa selalu mengajak aku melihat langit malam dan menghitung bintang sambil mengajak aku main tebak-tebakan sampai sembahyang subuh, dan aa selalu antusias mendengarkan cerita dongeng2 aku yang terkadang sangat tak cocok untuk usia bapa-bapa usia 35 tahunan.
  5. Aa selalu memarahiku kalo aku makan baso pake pedes, dia akan marah besar, dan menyuruh aku tak makan baso itu (aku punya mag, dan mag ku sangat kronis)
  6. Aa selalu meluk aku saat aku nangis karena meratapi nasib tak bisa memberinya keturunan, dan menenangkan aku dengan kata2 bijak khasnya "mencintai kamu lebih dari cukup tanpa berharap apa-apa sekalipun itu anak"
  7. Aa selalu memberi senyuman termanisnya setiap pagi saat aku bangun pagi


Dari point-point diatas ... aku tak bisa berhenti untuk mencintainya, mencintai suami gilaku.



Hari ini tepat, ulang tahun pernikahan qt yg ke 10, 29 nopember 2020.


Tak terasa 10 tahun melalui hari2 bersama suami gilaku, 10 tahun mengenal kebiasaan2 jeleknya, 10 tahun merasakan ketulusannya, dan 10 tahun juga merasakan dicintai begitu indah dengan menjadikan aku pusat gravitasi dia.



kamu dan sepatu bolong kamu.
kamu dan kaos-kaos lusuh kamu.
kamu yang sederhana.
kamu yang selalu bikin aku ketawa setiap hari.
kamu yang selalu ada buat aku.
kamu yang selalu bikin aku ngerasa nyaman.
terima kasih untuk 10 tahun pernikahan ini.


you love me especially different every time
you keep me on my feet happily excited
by your cologne, your hands, your smile, your intelligence
you woo me, you court me, you tease me, you please me
you school me, give me some things to think about
ignite me, you invite me, you co-write me, you love me, you like me
you incite me to chorus


you're
different and special
you're
different and special in every way imaginable
you
love me from my hair follicles to my toenails
you
got me feeling like the breeze, easy and free and lovely and new


I Love u bodoh.


Dan sampai detik ini rasa ini tak berkurang



Hari ini, tepat tanggal 29 Nopember jam 15.30, aku dan suami gilaku akan jalan2 di daerah bandung menggunakan becak saat hujan sedang turun.


Hah ... kita memang gila, setiap ulang tahun pernikahan, selalu rutin jalan2 mengelilingi bandung menggunakan becak saat hujan sedang turun, tepatnya di daerah Dago pertama dulu kita melakukan hal itu sebelum kita menikah.


Dan sekarang ke 10 kalinya, qt akan melakukan itu.


Kenapa seh qita selalu memperingati ultah pernikahan saat hujan turun dg naik becak. Hal itu karena ada sejarahnya. Ceritany 11 thn yg lalu, saat hujan sedang turun d daerah bdg, tgl 29 Nop, d dalam becak kita jatuh cinta.


Dan hari ini saat hujan sedang turun, jam 15.30, tgl 29 11 2020, aq bersama suamiku naik becak mnyusuri jlnan bdg.


Aq bahagia, sangat bahagia, d hari2 terakhir suamiku krn penyakit yang dideritanya, kita masih bisa melakukan rutinitas kebiasaan kita yang tak pernah berhenti selama 10 tahun ini.


Kanker Otak Stadium IV !!!! Ya aa mengalami itu

Ini seperti mimpi buruk yang aku alami dan membuat hidupku seolah penuh dengan awan hitam paling gelap bercampur pekat dihiasi petir dan halilintar, dan aku merasa takut!!!! 11 bulan yang lalu aa didiagnosa oleh dokter penyakit ini, dan dokter sudah angkat tangan tidak bisa menyembuhkan.


Awalnya ... aku sempat merasa gila, hancur, kecewa luar biasa, mengutuk diri sendiri, dan merasa dunia ini sungguh tidak adil harus mengambil suami gilaku dengan penyakit seperti ini. Tapi ... sungguh hal luar biasa yang ditunjukan oleh suami gilaku, dia selalu terlihat optimis, selalu terlihat semangat, dan tak pernah mengeluh sedikitpun (padahal aku tau sakit kepala yang sering dirasakannya itu benar2 sakit minta ampun, tapi dia selalu tersenyum tak pernah bilang kalo ini benar2 sakit). Suami gilaku menolak untuk melakukan berbagai pengobatan, karena bagi dia masalah hidup dan mati Allah yang menentukan, dia bilang ... dia hanya ingin menikmati sisa hidupnya dengan tenang tanpa harus melakukan kemoterapi (yang membuat dia merasa benci) .


Saat ini aku hanya selalu berdoa, mencoba untuk ikhlas dan lapang dada menerima semua kehendak dari yang di Atas. Mencoba menjadi pendamping yang baik untuk suamiku. Dan berusaha untuk selalu menjadi motivator (walaupun sebenarnya dia yang selalu jd motivator, aku aku benar2 rapuh dibanding dia)


"Mas parman, seperti biasa k tempat kenangan kita," sahut suami gila msh dg ekspresi yg sama tersenyum nakal ke arah mas parman tukang becak langganan qt sdh sekitar 11 tahun.


"A km g apa2
kan, dingin bgt lho a, terus ujany bkln gede." sahutku cemas setelah kita duduk d kursi becak, krn saat ini kondisi suamiku begitu kronis setelah semalam dia mulai kumat lagi sakit kepalanya.


"Km bawel bgt seh neng', dasar istri bawel, tenang z aq cukup kuat ko."


Aa tetap selalu semangat, selalu optimis, terlihat selalu ceria dan tersenyum, tetap selalu ingn membuat aq tenang, seakan berkata "tenanglah sayang, aku akan baik2 saja."


"Ditu2p dl ya tirai becaknya biar ga kebasahan," sahut mas parman tukang becak langganan kita.


"Mas parman, ga usah di tutup, qt ingin melihat pemandangan hujan, lagian saya ingin semua orang tau kalo saya punya istri secantik dia," sahut suami gila msh dg senyuman terindahny.

Aq memberi tanda supaya mas parman mengikuti keinginan suamiku.


Akhirnya kayuh becak ini mulai berjalan d hiasi sontrek hujan grimis mengundang, dg pemeran utama : suami gila, istri bawel. Dan mas parman sbg pemeran pembantu


"Neng, selama 10 tahun bersamaku apakah km bahagia?"


"Pertanyaan yg aneh. Tanpa aku jawab, km sdh tau jwbny," aku memandang lekat2 wajah suamiku.


Penyakit kanker otak ni sudah membuat rambut suami gilaku rontok, membuat kulitny kehitaman, dan berat badany drastis menurun. Tapi semangat yg selalu terpancar d matany tak pernah hilang. Kilau itu aq selalu merasakany.


"Neng km msh ingat pertama kali qt naik becak ni."


"Inget bgt a. Wkt itu kita masih sangat malu-malu. Sesekali saling pandang. Salah tingkah. Gak tau mesti bilang apa. Tapi yg paling neng inget, km wkt itu bilang 'sedih bgt ya mesti pisah sm km skr' lucu y a' kalo inget itu." sahutku panjang lebar.


"Wkt it aq emang sedih bgt, ktm km cm bentar, dan bodohny aq g brani bilang kalo aq tu sayang bgt m km, pdhl momenya dah tepat bgt."


"iya a. Padahal aq nunggu bgt km bil itu."


"Neng makasih y, km udah mau jd istri aq. Aq g mau liat km nangis lg."


"Neng' km bae2 y, saya yakin kalo km itu wanita yg kuat, saya yakin kalo km bkn wanita yg lemah., saya yakin apapun yang akan terjadi dengan saya kamu bisa menerima semua ini dengan ikhlas." sahut suami gila pelan, masih bersandar d pundaku.


Hujan sdh tak begitu deras, becak msh melaju dg kecepatan slow motion, dan aq tiba2 merasa begitu sedih, merasa kata-kata aa barusan adalah kata-kata perpisahan, aku merasa takut, takut yang yg amat sangat. Aku benar-benar takut menatap wajah suami gilaku. Aku benar-benar tak sanggup menatap wajahnya yang kini berada disampingku, takut kalo tatapan ini akan menjadi tatapan terakhir. Takut ini akan menjadi perpisahan qt unt selamanya.


"Bodoh apa-apa an seh km, , pake acara ngomong gitu segala, km jahat, ini gak adil buat aq, km mau ninggalin aq ya, bukany km janji akan sll ada d samping aq. Bukankah suami gila akan mendampingi istri bawel seribu tahun lamany." aku mengomel tak karuan dg tangis air mata yg tb2 mengucur.


"Suami gila tak
kan pernah ninggalin istri bawel. Kalau pun suami gila pergi, it cm unt sementara." sahut suami gila dg nada pelan.


"Pleas...jgn bil kata2 perpisahan lg."


"neng, km mau kado apa d ulang tahun pernikahan qt." sahut suami gilaku.


"aq g mau apa2,aq hany pingin km selalu ada buat neng."


"neng aq mau tidur,ngantuk,tolong jgn bgnin aq y."


ingin rasanya aq berteriak saat ini juga. Ingin menjerit. Ingin menangis sekencang kencangny. OH...Tuhan, aq tau tak bs menerima semua ini, ini tak adil.


Ingin rasany aku menatap wajah suami gilaku, tapi aq gak sanggup, aq gak sanggup saat melihat wajah dia, ternyata dia sudah meninggalkan aq selamany.


Tidak. Ayo katakan tidak. Suami gila tidak akan meninggalkan aq saat ini.


TAPI, Knp aq begitu takut, begitu takut mendengar kata2 suami gilaku yg terakhr, kalau dia ingin tdr. Oh...apkh dia akan tdr slmanya.


"Neng , qt mau kemana" tanya mas parman tb2.


"Kita pulang z k rumah mas."


Perasaan begitu berkecamuk. Hati seolah ingin menjerit. Dan air mata seolah tak terbendung lagi. sama dengan derasnya hujan yang tiba2 tak bisa dibendung pula. Ya Allah ... kenapa mesti sekarang??? Kenapa mesti sekarang suami gilaku pergi.


Perasaan terus berteriak ... hati sama - sama ikut bekerja sama untuk berteriak pula, dan mata ini seolah begitu berat untuk menoleh ke arah suami gilaku, suami gilaku yang kini sudah tertidur di pundaku dan tak menegluarkan sepatah kata pun. Apakah ini pertanda????


Hati terus - terus menyangkal???? mencoba untuk tenang, tapi semua percuma, rasanya seperti terhimpit dalam lubang yang sempit dan aku tak bisa melakukan apa-apa, aku kekurangan oksigen, oksigen seperti hilang dari peradaban, sesak, sesak, sesak, sakit, pilu, teriris.


Dan hujan pun masih turun


Hujanpun tau aku menangis saat ini


Hujan tau apa yang sedang terjadi pada momen ini


Hujan seolah ikut bersimpati memberikan bunyi2 yang sama untuk mengungkapkan kemarahannya


Hujan seolah ikut2n marah, marah menerima kenyataan ini


Dan hujan pun akhirnya membawaku pada satu tujuan




Dengan berat akhirnya aku mencoba menatap wajah suami gilaku "A, kita udah sampai d rumah kamu bangun ya."


"A ... ayolah bangun, hujannya deras banget, kasian mas parman, ayolah a bangun." aku menahan perih yang teramat sangat.


"A ... kamu becanda ya ... Please bangun a ... kita udah nyampe ..."


Aa sama sekali diam, tak bergerak sedikitpun,.


Yang , yg aku dengar hanya keheningan, tak ada suara sm skali.


keheningan tak ada suara.


0 Responses