World Player Gala yang digelar FIFA di Zurich menobatkan 11 pemain yang dipilih menjadi Tim Terbaik 2009 dan mendapat penghargaan FIFA/FIFPRO World XI, penghargaan yang untuk kali pertama diselenggarakan.
Pemilihan pemain didasarkan pada suara dari sekitar 50.000 pemain profesional dari seluruh penjuru dunia, yang akhirnya menetapkan Tim Impian Dunia dengan susunan pemain berikut.
Iker Casillas
Kiper nomor satu Spanyol ini melalui tahun 2009 dengan catatan rekor pribadi yang menutupi kegagalannya merebut trofi juara bersama Real Madrid. Total 100 caps ditorehkan Casillas bersama La Furia Roja. Di level klub, Casillas mencatatkan namanya dengan lebih dari 100 penampilan bersama Real Madrid di ajang Liga Champions. Setelah melalui tahun 2008 dengan juara Eropa bersama Spanyol, target berikutnya Casillas adalah final Liga Champions yang akan digelar di rumah sendiri, Santiago Barnebeu, serta juara dunia di Afrika Selatan.
Daniel Alves
Dalam sebuah wawancaranya dengan harian terkemuka Spanyol, AS, Dani Alves mengaku dirinya bergabung pada saat yang tepat di tim yang tepat. Tidak salah memang karena sepanjang tahun 2009 ini mantan bek Sevilla asal Brazil itu telah meraih total tujuh gelar, enam bersama Barcelona, terakhir adalah juara Piala Dunia Antar Klub, serta juara Piala Konfederasi 2009 bersama Selecao.
John Terry
Tidak mudah bagi seorang kapten tim melupakan insiden "terpeleset" pada adu penalti di final Liga Champions 2008 saat menghadapi Manchester United di Moscow. Musim lalu, Terry hampir membawa Chelsea kembali ke final sebelum digagalkan gol dramatis Andres Iniesta di Stamford Bridge. Meski hanya meraih gelar Piala FA musim lalu, Terry mampu bermain konsisten yang membuat dirinya dipercaya sebagai kapten timnas Inggris oleh Fabio Capello.
Nemanja Vidic
Gelar pemain terbaik Manchester United musim lalu pilihan suporter adalah jaminan kualitas Vidic di lini belakang timnya. Kokohnya lini belakang United musim lalu yang ditunjang penampilan terakhir Cristiano Ronaldo berbaju Setan Merah membawa pasukan Sir Alex Ferguson dua kali berturut-turut mencapai final Liga Champions. Di timnas Serbia, Vidic adalah jaminan sukses yang membawa Serbia lolos otomatis ke Piala Dunia 2010, meninggalkan Prancis sebagai finalis Piala Dunia 2006 yang harus melalui play-off untuk lolos ke Afrika Selatan.
Patrice Evra
Selain Ashley Cole, Evra merupakan bek kiri paling konsisten di Inggris sepanjang 2009. Meski gagal membawa Manchester United dua kali berturut-turut menjuarai Liga Champions setelah dikalahkan Barcelona di final, Evra berperan besar membawa United meraih juara Premiership musim 2008/10. Di timnas Prancis, Evra menjadi pilihan utama Raymond Domenech dan turut meloloskan finalis 2006 itu ke Afrika Selatan meski melalui gol kontroversial William Gallas yang berawal dari "Tangan Tuhan" Thierry Henry pada playoff menghadapi Republik Irlandia.
Xavi
Kehebatan pelatih Barcelona, Pep Guardiola, saat masih aktif bermain tampak pada diri Xavi Hernandez. Gelandang timnas Spanyol itu merupakan kreator utama serangan Barca maupun La Furia Roja. Gelar juara Eropa 2008 bersama Spanyol dan treble winners 2009 untuk Barcelona menjadi pencapaian terbaik dalam karir pemain kelahiran 25 Januari 1980 itu.
Andres Iniesta
Bila tidak ada Iniesta, mungkin Barcelona tidak akan melangkah ke final Liga Champions di Roma. Namun tidak hanya karena golnya di Stamford Bridge itu yang membuat Iniesta dinobatkan sebagai salah satu pemain terbaik dalam susunan tim FIFA. Sepanjang 2009, Iniesta tampil konsisten dengan memberi dua gelar domestik Copa del Rey dan Liga Spanyol serta juara Liga Champions untuk Barcelona. Duetnya bersama Xavi di lini tengah Barcelona disebut-sebut sebagai yang terbaik dalam sejarah klub asal Catalan itu.
Steven Gerrard
Meski bukan tahun terbaik Gerrard, kapten Liverpool ini masih layak dinobatkan sebagai salah satu gelandang terbaik pilihan FIFA. Musim lalu peran Gerrard sangat vital membawa Liverpool meraih perolehan poin tertinggi dalam sejarah keikutsertaan The Reds di Premiership, namun itu tidak cukup untuk menggeser Manchester United di puncak klasemen yang akhirnya juara. Peran vital Gerrard bagi timnya ini menjadi poin positif Stevie-G mengalahkan nama Frank Lampard (Chelsea).
Fernando Torres
Dalam kondisi fit, Torres merupakan penyerang tengah terbaik di Eropa saat ini. Musim lalu, mantan pemain Atletico Madrid itu berperan besar membawa Liverpool menjadi runner up Liga Inggris. Di timnas Spanyol, Torres merupakan pilihan utama Vicente del Bosque sejak menjuarai Piala Eropa dan memastikan lolos ke Piala Dunia 2010. Awal musim ini penampilan Torres kurang maksimal karena terkendala cedera hamstring seiring anjloknya prestasi Liverpool. Konon, Torres berjudi dengan peluangnya tampil di Piala Dunia demi memberi satu gelar dan membawa The Reds ke zona Liga Champions musim ini.
Cristiano Ronaldo
Sepanjang musim 2008/09, Ronaldo tampil di bawah bayang-bayang penampilan terbaiknya dengan mencetak lebih dari 40 gol musim sebelumnya bagi Manchester United. Namun itu tidak menghalangi Ronaldo memberi hattrick gelar Premiership bagi Setan Merah dan dua kali berturut-turut ke final Liga Champions. Golnya ke gawang Porto terpilih sebagai gol terbaik FIFA tahun 2009, meski gelar pemain terbaik dunia yang diraihnya tahun 2008 jatuh ke tangan Lionel Messi. Rekor transfer pemain termahal dunia yang mencapai Rp 1,3 trilyun menjadi penutup periode karir terbaik Ronaldo bersama Manchester United dan memulai babak baru bersama Real Madrid.
Lionel Messi
Tidak terbantahkan tahun 2009 adalah milik Lionel Messi. Enam gelar juara bersama Barcelona, penghargaan Ballon d'Or, serta berperan besar meloloskan Argentina ke Piala Dunia 2010 adalah catatan fenomenal Messi sepanjang tahun 2009. Golnya ke gawang Edwin van der Sar di final Liga Champions turut membawa Barcelona menjuarai Liga Champions di Roma sekaligus "mengalahkan" Cristiano Ronaldo yang tampil under perform. Di luar lapangan, perilaku Messi tidak seglamour Cristiano Ronaldo makin mengkokohkan nama Messi sebagai pemain sepak bola terbaik 2009 pilihan FIFA